AUGUST 2023

VOlUME 06 ISSUE 08 AUGUST 2023
Implications of Nominee Agreement between Foreign Nationals and Indonesian Citizens
1Leni, 2Mirza Satria Buana, 3Noor Hafidah
1Master of Notary, University of Lambung Mangkurat
2,3Faculty of Law, University of Lambung Mangkurat
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i8-91

Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT

Control over land in Indonesia is positively regulated for Indonesian citizens and for foreign citizens, but only specifically in the form of usufructuary rights and lease rights, but there are still many foreigners who want to have ownership rights to land which is certainly contrary to positive law in Indonesia secretly, namely by using a nominee agreement or name borrowing agreement. So, this study aims to analyze how the validity of nominee agreements in Indonesia compares with other countries (Singapore, Thailand, the Philippines, Malaysia, England) and how to resolve cases of nominee agreements involving notaries with parties involved in Indonesia. The research method used in this research is a normative legal research method. The results of this discussion analysis are first, nominee agreements are completely unknown in the Indonesian legal system, especially in Indonesian contract law, so that it can be said to contain empty meanings/empty norms, because nominee agreements can be categorized as law smuggling. Second, the legal consequences for a Notary involved in making a nominee agreement to smuggle the law, the Notary is required to be held accountable for his actions before the law, namely by being legally annulled and punished to pay for losses made without revocation of the position of Notary. So that the government needs to make a regulation that regulates nominee agreements, especially related to land rights and the Indonesian government follows the steps of the Thai and Philippine governments which specifically prohibit all forms of nominee borrowing practices by adding provisions in the Basic Agrarian Law. There is also a need for more commensurate sanctions for Notaries involved in law smuggling.

KEYWORDS:

Nominee Agreement; Foreign Nationals; Indonesian Citizens; Notary.

REFERENCES
1) Agung, Imelda, dan Endang Sri Kawuryan. “Implikasi Akta Nominee Sebagai Dasar Permohonan Pengampunan Pajak.” Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam 7, no. 2 (2017): 488–510. https://doi.org/10.15642/ad.2017.7.2.488-510.

2) Andari, Adjeng Dian. “Implikasi PMH Dalam Pembuatan Akta Perjanjian Nominee Oleh Notaris Dari Aspek Pertanggungjawaban Perdata Dan Pidana (Studi Kasus Putusan MA Nomor 3403 K/Pdt/2016).” Otentik’s: Jurnal Hukum Kenotariatan 1, no. 2 (2019): 73–92.

3) Anshor, Abdul Ghofur. Lembaga Kenotariatan, Prespektif Hukum dan Etika. Yogyakarta: UII Press, 2009.

4) Azhari, M. Edwin, Ali Murtadho, dan Djauhari Djauhari. “Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Akta Perjanjian Nominee Dalam Kaitannya Dengan Kepemilikan Tanah Oleh Warga Negara Asing Di Lombok.” Jurnal Akta 5, no. 1 (5 Maret 2018): 43–50. https://doi.org/10.30659/akta.v5i1.2530.

5) Azwar, Sarifuddin. Metode Penelitian. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

6) Budiarto, Muhammad Taufiq. “Sudut Pandang Perpajakan atas Pengalihan Hak Tanah dan Bangunan dengan mekanisme Perjanjian Nominee.” Simposium Nasional Keuangan Negara 1, no. 1 (9 November 2018): 434–57.

7) Danardana, Widya Ishwara. “Penetapan Tarif Minimal Honorarium Notaris untuk Menghindari Perang Antar Notaris.” Tesis, Universitas Islam Sultan Agung, 2021.

8) Gautama, Sudargo. Hukum Perdata Internasional Indonesia Buku ke-4. Bandung: Alumni, 2007.

9) ———. Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia. Cetakan Ketiga. Jakarta: Putra Abardin, 2001.

10) Hasibuan, Nella. “Perjanjian Nominee yang Dibuat untuk Penguasaan Tanah Hak Milik Warga Negara Indonesia oleh Warga Negara Asing.” Disertasi, Universitas Brawijaya, 2012. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160906/.

11) Kesuma, Jaya. “Perjanjian Nominee Antara Warga Negara Indonesia Dengan Warga Negara Asing Dalam Praktik Jual Beli Tanah Dihubungkan Dengan Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.” Disertasi, Universitas Pasundan, 2016. http://repository.unpas.ac.id/11877/.

12) Koeswadji, Koeswadji. Tanggung Jawab Notaris Selaku Pejabat Umum. Yogyakarta: Centre of Documentation and Studies of Business Law, 2003.

13) Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana, 2008.

14) Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perdata Indonesia. Cetakan Ketiga. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.

15) Nahak, Simon. “Implikasi Hukum Pertanahan Terhadap Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia Dari Jakarta Ke Kalimantan Timur.” Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 2, no. 2–2 (30 Desember 2019): 31–40.

16) ND., Mukti Fajar, dan Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Hukum Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

17) Paulinah, Paulinah, Yulia Qamariyanti, dan Achmad Faishal. “Penguasaan Tanah Oleh Warga Negara Asing Melalui Perjanjian Nominee di Indonesia.” Banua Law Review 4, no. 1 (31 Mei 2022): 59–74. https://doi.org/10.32801/balrev.v4i1.36.

18) Permatadani, Ega, dan Anang Dony Irawan. “Kepemilikan Tanah Bagi Warga Negara Asing Ditinjau Dari Hukum Tanah Indonesia.” Khatulistiwa Law Review 2, no. 2 (31 Oktober 2021): 348–58. https://doi.org/10.24260/klr.v2i2.356.

19) Prianto, Jovita Sonia. “Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dan Notaris Dalam Praktik Perjanjian Pinjam Nama (Nominee) Di Indonesia.” Tesis, Universitas Brawijaya, 2018. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178364/.

20) Purba, Natalia Christine. “Keabsahan Perjanjian Innominaat Dalam Bentuk Nominee Agreement (Analisis Kepemilikan Tanah Oleh Warga Negara Asing).” Tesis, Universitas Indonesia, 2006. https://lib.ui.ac.id.

21) Sanjiwani, Putri Kusuma. “Praktik Perjanjian Nominee di Sektor Pariwisata.” Jurnal Ilmiah Hospitality Management 8, no. 1 (2017): 17–22. https://doi.org/10.22334/jihm.v8i1.83.

22) Saraswati, Ni Made Dinda Meisya, dan Anak Agung Sri Indrawati. “Kekuatan Hukum Perjanjian Nominee dalam Kepemilikan Tanah oleh Orang Asing Berdasarkan Peraturan di Indonesia.” Jurnal Kertha Wicara 11, no. 3 (2022): 670–81.

23) Srilaksmi, Ni Ketut Tri. “Perjanjian Nominee dalam Perjanjian Penguasaan Hak Milik Atas Tanah Perspektif Administrasi Negara.” Pariksa: Jurnal Hukum Agama Hindu 6, no. 2 (19 Februari 2023): 91–100. https://doi.org/10.55115/pariksa.v6i2.2778.

24) Sumardjono, Maria. Alternatif Kebijakan Pengaturan Hak atas Tanah Beserta Bangunan Bagi Warga Negara Asing dan Badan Hukum Asing. Jakarta: Kompas, 2007.

25) Suwarno, Cecilia. “Implikasi Yuridis atas Kelalaian Pejabat Pembuat Akta Tanah yang Mengakibatkan Akta Hibah Tanah Hak Milik Kepada Warga Negara Asing Batal Demi Hukum (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 547k/Pdt/2019).” Indonesian Notary 2, no. 2 (30 Juni 2020): 441–65.
VOlUME 06 ISSUE 08 AUGUST 2023

Indexed In

Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar